RASHIA-RASHIA SHADAQAH
1. Bersedekah adalah atas HARTA yang DICINTAI
“Bukanlah
menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu KEBAJIKAN, akan
tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah BERIMAN kepada Allah, hari
kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan MEMBERIKAN
HARTA yang DICINTAINYA kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang
miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang
meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan SHALAT, dan
menunaikan ZAKAT; dan orang-orang yang MENEPATI JANJInya apabila ia
berjanji, dan orang-orang yang SABAR dalam kesempitan, penderitaan dan
dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang BENAR (imannya); dan
mereka itulah orang-orang yang BERTAKWA”. (QS. Al-Baqarah: 177)
“Kamu
sekali-kali tidak sampai kepada KEBAJIKAN (yang sempurna), sebelum kamu
MENAFKAHKAN sebahagian HARTA yang kamu CINTAI. Dan apa saja yang kamu
nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.” (QS. Ali ‘Imran : 92)
2. Bersedekah terhadap orang yang BERHUTANG
Allah -Subhanahu wa Ta’ala- berfirman:
“Dan
jika (orang berhutang itu) dalam kesukaran, maka berilah TANGGUH sampai
dia berkelapangan. Dan MENYEDEKAHKAN (sebagian atau semua utang) itu,
lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.”. (QS. Al-Baqarah: 280)
3. Kepada BINATANG saja bernilai SEDEKAH, apalagi MANUSIA.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya:
“Pada
suatu hari yang terik, ada seorang wanita PELACUR melihat seekor ANJING
sedang mengelilingi sebuah sumur. Anjing itu menjulurkan lidahnya
karena kehausan. Si pelacur lalu membuka sepatunya dan mengisinya
dengan air sumur tersebut lalu diberikan kepada anjing tersebut. Wanita
itu dimapuni dosa-dosanya” (HR. Muslim)
4. Walau SEDIKIT atau BERKATA-KATA BAIK saja adalah SEDEKAH yang akan MENYELAMATKAN dari API NERAKA.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya:
“Jauhilah
api neraka meskipun hanya (bersedekah) dengan SEPAROH KURMA. Jika kamu
tidak menemukannya, maka (cukup) dengan KATA-KATA yang BAIK.”
[HR. Bukhari (6023), Muslim (7/101), Ahmad, (4/256), Nasa'i (5/75), Darimi (1390), Baihaqi (1/390) dalam kitabnya sunan kubra]
5. Setiap MUSLIM BISA Bersedekah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang artinya: “‘SETIAP MUSLIM bersedekah.’
Para
shahabat bertanya, ‘wahai Rasulullah, bagaimana jika TIDAK MAMPU?’,
Jawab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘BEKERJALAH dengan
tangan sendiri sehingga BERMANFAAT bagi dirinya, lalu ia BERSEDEKAH.’
Para
shahabat bertanya, ‘Bagaimana jika TIDAK MAMPU?’, Jawab Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘MENOLONG orang yang mempunyai kebutuhan
dan yang sedang susah.’
Para shahabat bertanya lagi, ‘Bagaimana jika
dia TIDAK DAPAT melakukannya?’, Jawab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam, ‘MEMERINTAHKAN berbuat BAIK atau berbuat makruf.’
Para
shahabat bertanya lagi, ‘Jika dia TIDAK DAPA melakukannya?’, Jawab
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘MENAHAN DIRI dari berbuat
buruk, maka hal itu merupakan SEDEKAH bagi DIRINYA.’ (HR. Bukhari dan
Muslim)
6. SENYUM, DZIKIR, DAKWAH dan SHOLAT adalah SEDEKAH
Rasulullah SAW bersabda:
“SENYUMMU di hadapan wajah SAUDARAMU adalah SEDEKAH” (Al Hadits)
Walau dengan berdzikir, amar ma’ruf nahi munkar dan sholat.
Abu
Dzar r.a. berkata : Nabi saw bersabda : Pada tiap pagi ada kewajiban
pada tiap-tiap persendian untuk bersedekah. Dan tiap TASBIH itu
sedekah, dan tiap TAHLIL (La ilaha Illallah) itu sedekah, dan tiap
TAHMID itu sedekah, dan tiap TAKBIR itu sedekah, dan MENGANJURKAN
KEBAIKAN itu sedekah, dan MENCEGAH KEMUNGKARAN itu sedekah, dan CUKUP
untuk menggantikan semua itu 2 raka’at sunnat DLUHA.(HR. Muslim)
7. Kepada siapa BERSEDEKAH ?
“
Mereka bertanya kepadamu tentang apa yang mereka INFAKKAN. Jawablah:
"Apa saja harta yang kamu INFAKKAN hendaklah diberikan kepada
IBU-BAPAK, kaum KERABAT, anak-anak YATIM, orang-orang MISKIN dan
orang-orang yang sedang dalam PERJALANAN (MUSAFIR)." Dan apa saja
kebajikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya.”
(QS. Al-Baqarah : 215)
8. BERSEDEKAH Fi Sabilillah adalah memberikan PINJAMAN yang BAIK kepada Allah SWT.
Allah -Subhanahu wa Ta’ala- berfirman:
“Siapakah
yang mau memberi PINJAMAN kepada Allah, pinjaman yang BAIK (menafkahkan
hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran
kepadanya dengan LIPAT GANDA yang BANYAK. Dan Allah menyempitkan dan
melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.”. (QS.
Al-Baqarah: 245)
9. SEDEKAH adalah Tanda KETAKWAAN
Shadaqah adalah tanda dan ciri ketaqwaan seorang muslim.Allah -Ta’ala- berfirman,
“Kitab
(Al Quran) Ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang
BERTAQWA,. (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang
mendirikan shalat, dan MENAFKAHKAN sebahagian rezki yang kami
anugerahkan kepada mereka“. (QS. Al Baqarah : 2-3)
" Dan
bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang
luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang
BERTAQWA, (yaitu) orang-orang yang MENAFKAHKAN (hartanya), baik di
waktu LAPANG maupun SEMPIT, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan
mema`afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat
kebajikan." (QS. Ali Imran : 133-134)
10. BERSEDEKAHLAH Selagi BISA Sebagai BEKAL Menuju Akhirat
Allah Ta’ala berfirman:
“Hai
orang-orang yang beriman, BELANJAKANLAH (di jalan Allah) sebagian dari
rezki yang Telah kami berikan kepadamu SEBELUM datang HARI yang pada
hari itu TIDAK ADA LAGI jual beli dan tidak ada lagi syafa’at. dan
orang-orang kafir Itulah orang-orang yang zhalim“. (QS. Al Baqarah :
254)
11. Shadaqah Adalah PERISAI Dari Neraka
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
“Handaknya
salah seorang diantara kalian MELINDUNGI wajahnya dari NERAKA,
sekalipun dengan SEBELAH BIJI KURMA”. [HR. Ahmad. Hadits ini
di-shohih-kan oleh Al-Albaniy dalam Shohih At-Targhib (864)]
12. Shadaqah PENGHAPUS Kesalahan
Setiap
anak cucu adam tidak lepas dari kesalahan, namun Allah yang Maha
pemurah telah memberikan suatu sebab yang dengannya bisa menghapuskan
kesalahan-kesalahan dari anak cucu adam dan sebab tersebut adalah
dengan bershadaqah.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
“Shadaqah
itu MEMADAMKAN (menghapuskan) KESALAHAN sebagaimana AIR memadamkan API”
[HR. Ahmad dalam Al-Musnad (3/321), dan Abu Ya’laa. Lihat Shohih
At-Targhib (1/519)]
13. Shadaqah PELINDUNG Di Padang Mahsyar
Ketika
manusia menanti keputusan di padang mahsyar dan sibuk dengan urusan
masing-masing. Manusia pada saat itu tidak peduli lagi dengan
orang-orang yang ada di sekitar mereka. Matahari didekatkan dengan
jarak satu mil, pada saat itulah seseorang sangat membutuhkan pahala
shadaqah yang bisa menaungi mereka.
Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,
“Setiap
orang berada dalam NAUNGAN SHADAQAHNYA hingga diputuskan perkara di
antara manusia“. [HR. Ahmad, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan Al-Hakim.
Hadits ini shohih sebagaimana yang dinyatakan oleh Syaikh Al-Albaniy
dalam Shohih At-Targhib wa At-Tarhib (872)]
14. Shadaqah PEMADAM Panas Di Alam Kubur
Beliau bersabda :
“Sesungguhnya
shadaqah akan MEMADAMKAN PANASNYA kubur bagi pemilik shadaqah”. [HR.
Ath-Thobroniy dalam Al-Kabir, dan Al-Baihaqiy. Syaikh Al-Albaniy
meng-hasan-kan hadits ini dalam Ash-Shohihah (3484)]
15. Shadaqah Adalah Sebab MALAIKAT MENDOAKAN Seseorang
Rasululullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda :
“Tak
ada suatu hari pun seorang hamba berada di dalamnya, kecuali ada dua
orang malaikat akan turun; seorang diantaranya berdo’a, “Ya Allah
berikanlah GANTI bagi orang yang BERINFAQ”. Yang lainnya berdo’a, “Ya
Allah, berikanlah KEHANCURAN bagi orang yang MENAHAN INFAQ.”. [HR.
Al-Bukhoriy dan Muslim ]
16. Termasuk Tujuh Golongan yang DINAUNGI
“Pada
hari, ketika ruh dan para malaikat berdiri bershaf-shaf, mereka tidak
berkata-kata kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan
Yang Maha Pemurah; dan ia mengucapkan kata yang
benar”.(QS.An-Naba’: 38)
“Dan
(pada hari itu) kamu lihat tiap-tiap umat berlutut. Tiap-tiap umat
dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya. Pada hari itu kamu
diberi balasan terhadap apa yang telah kamu kerjakan”. (QS.
Al-Jatsiyah: 28)
Belum lagi matahari didekatkan dengan
sedekat-dekatnya. Nabi -Shollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda, Ketika
itulah para hamba menunggu dan mengharapkan perlindungan dan naungan
dari Rabb-nya. Diantara golongan yang mendapatkan naungan saat itu,
orang yang ikhlas bershodaqoh.
Nabi -Shollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda,
“Tujuh
golongan yang akan dinaungi oleh Allah pada hari kiamat yang mana tidak
ada naungan selain naungan Allah….seseorang yang BERSHODAQAH dengan
suatu shadaqoh yang ia RAHASIAKAN sehingga tangan kirinya tidak
mengetahui apa-apa yang telah dishadaqohkan oleh tangan kanannya”. [HR.
Al-Bukhariy dalam Shohih-nya (629), Muslim dalam Shohih-nya (1032)]
Sungguh
agung dan besar keutamaan berhadaqah, akan tetapi suatu amalan tidak
akan menjadi agung, tanpa disertai dengan niat yang IKHLASH dan SESUAI
TUNTUNAN Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam-.
Semoga Allah memudahkan kita untuk bershadaqah baik shadaqah berupa materi, tenaga, pikiran maupun berupa ucapan. Amin…
Wallahu a'lam bishowab